Ia mencemaskan bahwa produk Indonesia bakal menjadi tidak kompetitif terhadap produk ekspor negara lain yang masih menikmati fasilitas GSP, yang juga akan berdampak kepada nilai ekspor Indonesia.
Pemerintah mendorong industri nasional yang belum memanfaatkan skema generalized system of preferences (GSP) yang ditetapkan Amerika Serikat, dapat mengoptimalkannya.
GSP merupakan kebijakan untuk memberikan keringanan bea masuk terhadap impor barang-barang tertentu dari negara-negara berkembang.
“Jadi, produk-produk yang GSP-nya belum termanfaatkan, perlu kita sosialisasikan dan dorong supaya dimanfaatkan secara maksimal,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (12/7).
Komoditas nasional yang memiliki keunggulan untuk masuk ke pasar AS, antara lain sayuran, bahan mentah agrikultur, perkayuan, stainless steel, karet, alas kaki, tekstil dan pakaian, serta barang konsumen.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid