Petani memanen cabai merah di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (28/9). Dalam dua pekan terakhir harga cabai merah ditingkat petani turun dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp10 ribu per kg karena di sejumlah daerah masuk musim panen. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/nz/15

Penajam, Aktual.com – Petani cabe di Kelurahan Pejala, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur meminta pemerintah kabupaten membangun saluran irigasi. Apalagi saat musim penghujan risiko gagal panen cukup tinggi.

“Dengan curah hujan yang cukup tinggi berpotensi merusak tanaman cabe, jadi diperlukan saluran irigasi yang cukup,” kata Ahmad Jaiz, salah satu petani cabe di Kelurahan Pejala, Sabtu (21/1).

Warga Kelurahan Pejala yang berprofesi sebagai petani cabe berharap bantuan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk membangun saluran irigasi tersebut. “Saluran irigasi yang dibuat dan digunakan petani selama ini masih tergolong tradisional,” ujar Ahmad Jaiz.

Menurut ia, saluran irigasi yang digunakan selama ini masih sangat minim masih berlantai tanah, sehingga saat hujan deras tidak mampu menampung air dan mengakibatkan banjir.

“Para petani kesulitan mengatasi banjir saat musim hujan, karena saluran irigasi yang dibangun secara gotong royong tidak mampu menampung air saat hujan,” jelas Ahmad Jaiz.

Selain meminta dibangunkan saluran irigasi, petani cabe juga berharap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara membangun jalan usaha tani di wilayah Kelurahan Pejala.

“Kami juga berharap dibangunkan jalan usaha tani, petani kesulitan untuk keluar masuk apalagi setelah hujan karena jalan tidak memadai,” ucap Ahmad Jaiz.

Jalan usaha tani yang digunakan petani di Kelurahan Pejala selama ini lanjut dia, cukup sulit dilalui, terutama setelah hujan karena menjadi becek dan licin.

Naiknya harga cabe di pasaran Kabupaten Penajam beberapa hari terakhir tidak meningkatkan penghasilan para petani cabe di Kalurahan Pejala.

Para petani cabe di Kelurahan Pejala mengaku mengalami penurunan produksi sebab curah hujan yang cukup tinggi, sehingga lahan kebun cabe kebanjiran.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby