Damailah! Cukup Luka, Mari Jaga Persatuan

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, menyampaikan seruan damai setelah meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, dalam aksi unjuk rasa di Jakarta. Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyampaikan belasungkawa yang mendalam serta mengajak semua pihak untuk menahan diri.

Ia menegaskan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional yang harus dihormati, baik oleh aparat maupun masyarakat, sehingga penting menjaga sikap sabar dan mengedepankan dialog.

“Jangan sampai aksi menyuarakan aspirasi justru melahirkan korban jiwa dan merugikan bangsa dan negara,” pesannya.

Senada dengan itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyampaikan duka cita yang mendalam serta menekankan pentingnya mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Mereka mengingatkan elite politik untuk lebih peka terhadap suara rakyat dan tidak melukai hati publik.

Muhammadiyah pun mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas peristiwa yang menimpa Affan, sembari mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan bijak dalam menyikapi informasi.

Baik PBNU dan Muhammadiyah menegaskan keyakinan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mendengar aspirasi rakyat kecil dan melakukan perbaikan demi kepentingan bersama. Seruan dari kedua ormas Islam ini diharapkan menjadi penyejuk di tengah suasana duka dan ketegangan.

Upaya menyejukkan suasana juga datang dari Presiden Prabowo Subianto yang mengundang 16 organisasi Islam ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025). Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyebut pertemuan selama tiga jam itu membahas secara umum persoalan bangsa, termasuk situasi beberapa hari terakhir.

“Kami berdialog dari hati ke hati memahami secara umum tapi lengkap permasalahan bangsa yang dihadapi khususnya hari-hari ini dan kami bersepakat untuk bersama-sama, bahu-membahu berupaya untuk mengatasi keadaan, untuk mengajak kepada masyarakat supaya lebih tenang,” katanya dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala BIN Muhammad Herindra serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

Gus Yahya menegaskan, seluruh ormas keagamaan siap mendukung langkah pemerintah di bawah Presiden Prabowo untuk menjaga persatuan dan mengatasi tantangan bangsa, dengan rencana pertemuan lanjutan di Istana Negara sebagai bentuk tekad bersama.

Prabowo Subianto usai melayat ke kediaman Affan Kurniawan menegaskan duka mendalam sekaligus komitmen negara untuk memberikan perhatian penuh bagi keluarga almarhum. Dalam pertemuan singkat, keluarga menyampaikan harapan agar keadilan ditegakkan, yang dijawab Prabowo dengan kepastian bahwa negara akan hadir untuk memastikan hal itu.

Selepas melayat, Prabowo menegaskan sikap pemerintah untuk mengusut tuntas insiden yang menewaskan Affan. Ia mengaku kecewa atas tindakan aparat yang dianggap berlebihan dan memerintahkan penegakan hukum secara transparan.

“Petugas yang terlibat harus bertanggung jawab, dan kita akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Ia memastikan, penegakan hukum yang adil menjadi prioritas agar tragedi serupa tidak terulang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andry Haryanto