Jakarta, Aktual.com – Pemerintah selama ini mengklaim tak ada penurunan daya beli yang dihembuskan banyak pihak. Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri dalam setiap kesempatan menyebut tak ada pelemahan daya beli, yang ada peralihan konsumsi masyarakat dari offline ke online.
Klaim Jokowi, bertumbuhnya kinerja perusahaan ekspedisi sebagai indikator bahwa daya beli tak menurun. Mereka melakukan belanjanya lewat binsis online.
Namun kemarin sang Presiden ternyata mulai mengakui adanya penurunan daya beli. Bahkan agar daya beli meningkat, Presiden siap memerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk membuat proyek padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Hal ini agar banyak masyarakat yang memiliki penghasilan.
“Perpres akan keluar pada Januari 2018. Sehingga nantinya program padat karya itu bagi honor pekerjanya harus dibayar langsung tunai. Mingguan, atau kalau bisa harian, tidak boleh bulanan. Agar ada imbas memperkuat daya beli,” tegas Jokowi dalam pertemuan dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa, di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (30/10).
Merespon hal tersebut, ekonom senior Rizal Ramli menyebut program padat karya proyek padat karya merupakan solusi tepat Presiden Jokowi untuk meningkatkan daya beli menengah bawah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid