Karena itu, kata AHY, tidak ada ruginya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala capaian para presiden sebelumnya. Tugas selanjutnya, melanjutkan apa yang sudah baik, dan memperbaiki apa yang belum baik, serta menuntaskan apa yang belum tuntas.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sikap demokrat dalam koalisi Prabowo memang setengah hati. Sedari awal Koalisi dibangun, Sekjen Demokrat Andi Arief melempar isu Jenderal Kardus, kemudian ada sejumlah petinggi Demokrat di daerah, justru mendukung Jokowi.
“Sikap kecewa Demokrat atas pernyataan Prabowo wajar, makanya mereka memilih dua kaki, andai kata Jokowi menang lagi, setidaknya Demokrat bisa lebih diterima, petinggi Demokrat memilih cari aman,” tegas Karyono, saat dihubungi media, Minggu (14/4).
Dinamika politik yang ditampilkan Demokrat itu, menurut Karyono, merupakan fenomena politik yang sudah menjadi tabiat para politisi di partai apa pun dalam setiap momen kontestasi pemilihan presiden.
Yang pasti, pernyataan Prabowo semalam menurut Karyono membuat kemarahan Demokrat semakin memuncak. Namun, apakah Demokrat akan menarik dukungan terhadap Prabowo, memang jadi tanda tanya, namun dengan sikap setengah hati Demokrat, tentu saja menguntungkan Jokowi.
“Pernyataan Prabowo seperti itu tentu memukul Demokrat, wajar kemudian jika Demokrat kecewa. Tapi bisa jadi ini hanya riak saja, kecuali ada deal dari Jokowi misal ada kepastian jatah menteri, mungin saja Demokrat mengubah dukungan,” tegas Karyono.
Artikel ini ditulis oleh: