Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo tercemar limbah. DOK/IST

Jakarta, Aktual.com — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mewaspadai ancaman banjir di hilir karena meningkatnya ketinggian air di daerah hulu, Jawa Tengah, dan Ngawi.

“Ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, akan naik masuk siaga banjir karena memperoleh pasokan air dari hulu,” kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Sabtu (6/2).

Ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro minimal akan masuk siaga II dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, dengan ketinggian air mencapai 14,00 meter.”Kalau saat ini ketinggian air di Bojonegoro masih di bawah siaga banjir,” ucapnya.

Namun, lanjut dia, sekarang ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Ndungus, Ngawi, terus merangkak naik, mencapai 7,00 meter (siaga II), Sabtu pukul 06.00.

“Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, merangkak sejak tadi pagi, yang semula hanya 5,20 meter, pukul 01.00 WIB,” jelas dia.

Begitu pula, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo, di Jurug, Solo, Jawa Tengah, sehari lalu juga masuk siaga banjir.

“Kami terus melakukan pemantauan sebab ada kecenderungan air Bengawan Solo di hulu terus meningkat,” jelas dia.

Ia memperkirakan ketinggian air di hilir, Jawa Timur, akan masuk siaga banjir, karena memperoleh pasokan air dari daerah hulu, apalagi di daerah hulu, Jawa Tengah, juga Ngawi, hari ini terjadi hujan.

Oleh karena itu, ia meminta tim penanggulangan bencana di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, meningkatkan kewaspadaan, setelah melihat adanya kenaikan air Bengawan Solo.

“Yang jelas di hilir Jawa Timur, ketinggian air Bengawan Solo, akan masuk siaga banjir,” tandasnya.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, di Bojonegoro daerah yang rawan dilanda banjir Bengawan Solo, tercatat sebanyak 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Dander, Kota dan Kanor.

Selain itu, banjir bandang juga rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Temayang, Tambakrejo, Sukosewu, Kapas, juga kecamatan lainnya.

“BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi banjir Bengawan Solo juga banjir bandang,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka