Jakarta, Aktual.co — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV 2014 mencatat surplus sebesar USD2,4 miliar. NPI tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD4,4 miliar. Dari segi neraca perdagangan nonmigas meningkat karena pertumbuhan ekspor (1,4 persen, qtq) yang melampaui pertumbuhan impor (0,2 persen, qtq).

“Pertumbuhan ekspor nonmigas ditopang oleh kenaikan permintaan, khususnya minyak nabati dan produk manufaktur, yang terjadi di saat tren penurunan harga komoditas masih berlanjut,”  ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Jumat (13/2).

Di sisi migas, meskipun volume impor minyak meningkat, defisit neraca perdagangan migas menyusut sebagai dampak dari terus melemahnya harga minyak mentah dunia.

“Meski membaik dari triwulan sebelumnya, defisit transaksi berjalan triwulan IV 2014 tercatat lebih besar dibandingkan dengan defisit sebesar 4,3 miliar dolar AS (2,05 persen PDB) pada periode yang sama tahun 2013 terutama karena melemahnya kinerja ekspor nonmigas,” kata Tirta.

Selain itu, di tengah turunnya harga minyak, defisit neraca migas triwulan IV 2014 juga meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya karena lebih rendahnya lifting migas yang disertai meningkatnya volume impor minyak.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka