Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Kota Semarang mendapatkan suntikan dana hibah Rp30 miliar dari pemerintah Denmark. Dana hibh tersebut bakal digunakan untuk menggarap proyek ernegi listrik dari gas methan dari sampah di Semarang, Jawa Tengah. Rencananya, proyek listrik sampah (PLS) itu akan beroperasi di area seluas 10 hektare sekitar TPA Jatibarang tahun 2017 mendatang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku telah diundang dua kali secara khusus oleh Presiden Joko Widodo terkait tindaklanjut konsep proyek listrik sampah (PLS) yang dikerjakan oleh Pemerintah Denmark.
“Kota Semarang masuk dalam tujuh kota di Indonesia yang ditunjuk pusat untuk mengolah sampah jadi energi (PLS). Kita sedang menjalankan persiapan untuk program dokumentasinya,” kata Hendrar di Semarang, Kamis, (17/3).
Selain Semarang, sebut dia, kota yang masuk dalam kawasan percontohan proyek listrik sampah itu antara lain, Jakarta, Bandung, Tangerang, Surabaya, Solo, dan Makassar. Penunjukan tujuh kota yang menjadi contoh investasi gas methan oleh Presiden tersebut untuk mengatasi masalah sampah yang sangat serius di seluruh Indonesia.
Kepala UPTD TPA Jatibarang Semarang, Agus Junaidi, menambahkan, penyusunan dokumen perencanaan proyek listrik tersebut saat ini sudah tuntas. Tahun ini pihaknya mulai melakukan lelang fisik proyek.
“Rencananya tahun 2017 pembangkit listrik dari gas methan itu bisa beroperasi,” katanya.
Di kawasan TPA Jatibarang, proyek listrik sampah bakal dibangun diatas lahan seluas 8-10 hektar terdiri dari dua zona aktif dan tidak aktif. TPA Jatibarang sendiri kini menghasilkan sampah tiap hari 700-800 ton.
Potensi listrik yang dihasilkan dari proyek listrik sampah di Jatibarang bisa sampai 10 megawatt per hari. Bila dibutuhkan, maka proyek ini bisa bertahan lebih dari 5 tahun.
“Jika terwujud maka 240 warga di Kelurahan Kedungpane bisa teraliri listrik,” jelasnya.
Secara teknis, proyek yang dikerjakan sepenuhnya oleh Denmark ini bersumber dari gas methan yang dapat menggerakan turbin-turbin pembangkit yang dipasang di TPA Jatibarang. Turbin listrik inilah yang berfungsi menghidupkan generator dan terkoneksi di Sutet terdekat milik PLN.
“Dari informasi Dubes Denmark yang terakhir ke sini, mereka siapkan dana hibah Rp30 miliar untuk membangun proyek ini. Bahkan, kalau dananya kurang mereka siap menambah lagi,” bebernya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka