Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membantah harga daging di Ibu Kota ikut meroket di kisaran harga Rp120-140 ribu/kilogram.

“Harga stabil tuh dari RPH (rumah potong hewan) kita,” ujar Direktur Umum PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma, saat dikonfirmasi, Selasa (2/2).

Nakhoda Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang bertugas menjaga ketahanan daging di Jakarta itu juga klaim daging yang dijual pihaknya sesuai prosedur. Yakni membuang bagian jeroan (offal) ketika memotong sapi.

“Tinggal daging menempel pada tuang dalam rangka sapi. Bisa dibelah dua atau empat,” ujar dia.

Sedangkan sebelumnya, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan harga daging membumbung tinggi di Ibu Kota lantaran stok terbatas.

“Seandainya pasar melihat, bahwa stok dan pasokan berlimpah dan tersedia, diyakini tidak akan ada gejolak harga daging sapi apalagi bulan Januari seperti ini,” katanya.

Menurut Wakil ketua umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) itu, upaya yang dilakukan Pemprov DKI juga belum maksimal dalam mengontrol harga daging.

“Pemerintah terkesan tidak serius menjaga kestabilan harga daging sapi yang sangat dibutuhkan dunia usaha dan masyarakat,” ujar dia.

Sarman menyatakan demikian, lantaran upaya pemerintah tidak menyelesaikan akar persoalan, memperbanyak daging lokal.

“Mana mungkin kuota yang 15 persen (daging lokal) mampu mempengaruhi yang 85 persen (daging impor). Seharusnya, kebalikannya, dimana stok daging lokal kita lebih banyak,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: