Sementara pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang menyebut defisit anggaran pada periode akhir Agustus 2017 telah mencapai 1,65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp224,3 triliun lebih rendah dari tahun lalu dirasa membantu rupiah berbalik menguat.
“Meski begitu, penguatan ini belum sepenuhnya mengkonfirmasi kenaikan lanjutan bagi rupiah. Diharapkan sentimen yang ada cukup membantu laju rupiah bertahan di zona hijaunya itu, tegas Reza.
Kondisi ini, kata dia, memberikan harapan akan bertahannya rupiah di zona hijau. Tapi pasar juga masih dikhawatirkan tidak akan cukup kuat mengangkat rupiah ini.
“Pelaku pasar tetap harus mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif,” ingat dia.
Dia memperkirakan, resisten rupiah akan bergerak di kisaran 13.340. Sementara untuk resisten rupiah akan bergerak di rentang 13.298.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid