Tapi Ibrahim melawan godaan itu dengan melempar batu ke arah setan. Setan selalu menggoda manusia. Hingga akhirnya dia tetqp bisa melawan godaan setan dan menaati untuk menyembelih Ismail meski kemudian Allah ganti menjadi domba.
“Bisa diambil makna juga bahwa tidak boleh agama manapun mengorbankan manusia dan kemanusiaan. Ada nilai-nilai hak asasi manusia lewat napak tilas di tempat jumrah di Mina saat ini,” kata dia.
Sementara itu, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Aswadi mengatakan wukuf memiliki tiga nilai penting yaitu zawal, wukuf dan arafah.
Dari wukuf itu sendiri mengandung makna kebulatan tekad memutus segala keburukan yang bersandar pada lubuk hati, pikiran dan tindakan. Kemudian, wukuf harus menjadi titik tolak untuk mengabadikan kebaikan-kebaikan agar tidak pernah selesai.
Adapun makna zawal itu adalah pergeseran dari terang ke gelap sebagaimana tergelincirnya matahari di petang hari. Terdapat makna manusia hidup ke mati. Ada pergantian siklus kehidupan.
“Manusia terbenam menuju alam akhiratnya, menuju gelap, tapi kegelapan ini sesungguhnya terang karena hakikat hidup itu di akhirat. kemudian jamaah harus memaknai hidup ini bergerak dari alam dunia ada kehidupan akhirat,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid