Sulut, aktual.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Jopy Thungari meminta masyarakat setempat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Kami minta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit DBD,” kata Jopy Thungari di Tahuna, Kamis (14/11).

Menurut dia, penyakit demam berdarah biasanya diderita masyarakat ketika ada peralihan musim panas menjadi musim hujan.

Ketika memasuki musim hujan banyak air yang tergenang sehingga menjadi sarang berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti.

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.

“Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus,” kata dia.

Kedua nyamuk tersebut kata dia, menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar.

Dia meminta masyarakat juga untuk membasmi perkembangan nyamuk dengan melakukan kegiatan 3M yaitu, menguburkan dan menguras serta menutup wadah yang dimungkinkan nyamuk berkembang.

Peristiwa serangan DBD yang terjadi diawal tahun 2018 yang lalu kata dia, ternyata juga disebabkan genangan air di dalam perahu nelayan yang terparkir di pantai.

“Air hujan yang terkumpul di perahu masyarakat juga menjadi wadah berkembangnya nyamuk demam berdarah,” kata dia.

Kadis Kesehatan menghimbau kepada masyarakat agar membuang air yang tergenang di semua wadah yang memungkinkan nyamuk berkembang agar terhindar dari penyakit DBD.

“Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam membasmi perkembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti dan aedes albocpictus agar terhindar dari penyakit DBD,” kata dia. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin