Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini dibuka melemah. Hal tersebut seiring dengan menguatnya dolar AS, pun sentimen negatif dari data ekonomi dalam negeri.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, mata uang Garuda dibuka di level Rp 13.330 per dolar AS, atau melemah 10 poin dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.320 per dolar AS.

Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7) berpotensi tertekan penguatan dolar AS.

“Volatilitas harga aset diperkirakan masih tinggi sepanjang minggu ini, dengan penguatan dolar di pasar global (yang) memberikan tekanan pelemahan terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, Kamis (2/7).

Lebih lanjut dikatakan dia, harapan keluarnya Yunani masih naik turun, menyusul komentar yang tidak konsisten dari Perdana Menteri Yunani. “Yang pasti hingga detik ini belum ada kesepakatan tercapai, dan rencana referendum belum dibatalkan,” kata Rangga.

Indeks dolar, lanjut dia, melanjutkan penguatannya di tengah ketidakpastian tersebut. Pun isu Yunani masih membayangi pasar modal Indonesia, walaupun tidak melulu negatif.

Rupiah dan SUN berhasil menguat hingga Rabu sore. Angka inflasi Juni yang ternyata di bawah harapan, juga memberikan tambahan sentimen positif. Angka Nikkei Manufacturing PMI Indonesia yang naik tipis, tambahnya, juga memberikan harapan perekonomian yang melambat mulai pulih.

Artikel ini ditulis oleh: