Jakarta, Aktual.com – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengunjungi jajaran pejabat militer di Singapura untuk membahas rencana kerja sama di bidang pertahanan udara, Rabu (15/5).

Berdasarkan siaran pers resmi TNI AU yang diterima di Jakarta, Kamis, Tonny sudah bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta ke Australia pada Selasa (14/5). Keesokan harinya, Tonny Langsung menggelar pertemuan tersebut.

Dalam siaran pers dijelaskan Tonny awalnya melakoni pertemuan dengan dengan Chief of Defence Force (CDF) Singapore Armed Forces (SAF), Vice Admiral Aaron Beng untuk membahas berbagai topik strategis di bidang pertahanan.

Selanjutnya, Tonny melanjutkan pertemuan dengan Chief of Air Force (CAF) Republic Singapore Air Force (RSAF), Brigadier General Kelvin Fan. Pertemuan ini membahas peningkatan kerja sama dan latihan bersama antara angkatan udara kedua negara.

Terakhir, pertemuan dilaksanakan dengan Minister Defence Eng Hen untuk membahas upaya dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Rangkaian pertemuan ini diyakini Tonny dapat membuat pertahanan udara ke dua negara menjadi lebih kuat. Tidak hanya itu, hubungan bilateral antara kedua negara juga dipastikan akan terjalin dengan baik.

Sebelumnya, TNI AU juga telah menjalin kerja sama di bidang pertahanan udara oleh jajaran angkat udara Perancis.

Dalam siaran pers resmi TNI AU yang diterima Jumat (19/4), dijelaskan bahwa kerja sama ini disepakati oleh Air Staf Talk TNI AU dan French Air and Space Foreca (FASF) dalam sebuah forum yang berlangsung di Yogyakarta, Kamis (18/4).

Delegasi TNI AU yakni Wakil Asisten Operasi (Waasops) KSAU Marsma TNI Untung Suropati menjelaskan kerja sama yang dilakukan yakni di bidang latihan, pendidikan, Subject Matter Exchange Expert (SMEE) dan operasi penerbangan.

Delegasi FASF Brigadir Jendral Hugues Pichevin pun menyambut baik skema kerja sama militer tersebut.

Dengan adanya program latihan gabungan ini, kedua negara berkesempatan untuk saling bertukar personel, instruktur dan materi pendidikan.

Tidak hanya itu, latihan ini juga memfasilitasi kedua negara untuk saling bertukar tenaga ahli atau spesial dalam bidang taktik dan alutsista.

Selain itu, latihan ini juga memungkinkan kedua negara saling bertukar pengalaman dan teknik operasi penerbangan dalam menjaga teritorial negara.

Dengan adanya pertukaran ilmu dalam kerja sama ini, TNI AU berharap keahlian SDM personel TNI AU semakin berkembang beriringan dengan peningkatan kualitas alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra