Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik (tengah) saat menggelar jumpa persnya di ruang fraksi DPRD DKI Jakarta Partai Gerindra terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK salah satu kader Partai Gerindra yang juga Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi, Jalan. KebOn Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016). Dalam jumpa persnya Mohamad Taufik menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengintruksikan agar tidak membela kader yang melakukan tindak pidana korupsi.

Jakarta, Aktual.com – Klaim para ‘penggemar’ Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di TemanAhok berhasil kumpulkan satu juta KTP dukungan warga DKI, diragukan Partai Gerindra.

“Itu kan hanya KTP, bukan pemilik,” ujar Ketua DPD Gerindra DKI, Mohamad Taufik di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (21/6).

Bukan tanpa alasan Wakil Ketua DPRD DKI lontarkan keraguan. Melainkan karena pengalamannya saat pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang juga menggunakan KTP ketika masih jadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

Kala itu, ujar dia, dari pengumpulan ratusan ribu KTP calon anggota DPD, yang valid alias lolos verifikasi cuma ribuan hingga puluhan ribu. Alias banyak yang kandas. “Saya kan dulu pernah jadi ketua KPU. Verifikasi DPD-DPD kan dulu pakai KTP. Ngumpulin ratusan ribu, yang sah cuma 7000-10 ribu,” beber dia.

Apalagi, pengumpulan KTP bukan hal sulit. Satu orang bisa saja ditugaskan kumpulkan 10 KTP. Untuk mengecek validitas dukungan yang dikumpulkan TemanAhok, Taufik sarankan satu persatu pemilik KTP yang diklaim TemanAhok, untuk disambangi satu per satu. “Tidak dikuasakan, tidak bisa diwakilkan,” pungkas Taufik. (Fatah)

Artikel ini ditulis oleh: