Jakarta, Aktual.co — Sistem komputasi operator pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan diretas, namun tidak membahayakan keamanan instalasi 23 reaktor atom di negara tersebut.
Serangan peretas itu muncul di tengah tuduhan Amerika Serikat bahwa Korea Utara telah melakukan aksi yang sama terhadap perusahaan produsen film Sony Pictures.
Korea Selatan sendiri secara teknis masih berperang dengan tetangganya di utara.
Sementara itu kementerian energi Korea Selatan mengaku yakin bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir di negaranya mampu menahan serangan cyber yang berpotensi membahayakan keamanan reaktor.
“Kami menilai bahwa sistem kontrol nuklir sudah didesain dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak ada resiko keamanan,” kata wakil Menteri Energi, Chung Yang-ho.
Di sisi lain, pihak Korea Hydro and Nuclear Power Co Ltd (KHNP), operator pembangkit listrik tenaga nuklir yang juga merupakan anak perusahaan milik negara Korea Electric Power Corp, menduga bahwa pelaku serangan peretas itu merupakan orang-orang yang ingin menciptakan kerusuhan sosial.
“Sangat tidak mungkin bagi seorang peretas untuk menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga nuklir karena sistem kontrol sepenuhnya independen dan tertutup,” kata seorang petinggi KHNP yang tidak disebutkan namanya.
Baik Chung maupun KHNP tidak menyebut Korea Utara. Mereka juga mengaku tidak dapat mengomentari status Twitter yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan sekaligus menuntut agar tiga reaktor nuklir segera ditutup sebelum hari Kamis.
Artikel ini ditulis oleh: