Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal.

Hal itu terkait dengan aksi ledakan yang diduga bom bunih diri di tiga Gereja, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).

Dikatakan dia, pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 lalu, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.

Tito mengungkapkan, pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin.

“Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi,” kata Tito, di Jakarta, Minggu (13/5).

Tito optimis, teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental, sambung dia, perusahaan tercatat yang tergabung dalam LO45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata- rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017.

“Sedangkan, kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun (meningkat sebesar 16.7 persen dibandingkan 2017) dan frekuensi harian sebesar 387 ribu (meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017),” ujarnya.

Masih dikatanya, sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya, ia sudah menginstruksikan agar seluruh SRO dan anak perusahaan untuk mengenakan kemeja putih dan pita hitam selama tiga hari ke depan.

“Kami meminta kepada seluruh SRO dan anak Perusahaan dalam 3 hari ini sejak Senin (14/5) sampai dengan Rabu (16/5) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan dan juga mengimbau Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang