Jakarta, Aktual.co —Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan jajarannya memperketat pengawasan di sekolah setelah peristiwa penyiraman air keras pada pelajar SMK 1 Zulfikar (16), Jumat (7/11) lalu agar tidak terjadi lagi.
“Saya perintahkan semua kasudin dan yang membantu serta sekolah untuk memperketat dan meningkatkan pengawasan ke sekolah-sekolah agar kekerasan seperti penyiraman air keras itu tidak terjadi lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun di Jakarta, Kamis (13/11).
Menurutnya selama ini jajarannya telah bekerja keras dalam melakukan imbauan dan pengawasan ke sekolah-sekolah di Jakarta sehingga ia tidak menyangka peristiwa seperti itu akan terjadi. Bahkan ia mendapat laporan angka kekerasan antarpelajar juga turun hingga Oktober 2014 lalu.
Selain memperketat pengawasan, ia memerintahkan kasudin dan kepala sekolah menindak tegas D (16) untuk memberikan efek jera serta sebagai pembelajaran bagi siswa lain agar tidak melakukan tindakan negatif serupa.
“Pasti dapat sanksi dari sekolah itu, orang itu sudah keterlaluan jadi tak mungkin kami biarkan. Itu juga memberikan contoh pada siswa lain kalau tindakan seperti itu kami tindak tegas agar tidak melakukan hal yang sama,” tuturnya.
Selain pelaku, ia juga akan memberikan sanksi pada sekolah yang dinilai lalai sehingga peristiwa tersebut dapat terjadi berupa penurunan predikat jika pihak sekolah tidak berkomitmen mendidik siswanya ke depan.
“Saya akan tanyakan ke sekolah itu masih mampu mendidik siswa atau tidak, kalau tidak ya ada tindakan terkait predikat sekolahnya,” katanya.
Ia menilai tindakan penyiraman air keras itu adalah tindakan yang tidak beradab karena mengakibatkan korban menderita.
“Menurut saya itu sebuah tindakan tidak beradab karena menyebabkan korban menderita,” katanya.
Jumat (7/11) lalu, siswa SMK 1 Zulfikar dan dua temannya disiram air keras saat sedang melintasi Pasar Prumpung, Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, sekitar pukul 18.15. Pelakunya adalah siswa sekolah kejuruan di Jakarta berinisial D dan dua temannya yang kini masih diburu polisi.
Akibat siraman air keras itu, Zulfikar mengalami luka di wajah, pundak dan lengan bagian kanan, sedangkan dua temannya, Wahyu dan Irfan, terluka di bagian kaki dan wajah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid