Jakarta, Aktual.co — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak menjamin pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat yang digelar secara serentak Senin (4/5) tidak terjadi kebocoran.
“Kami yakin naskah lembaran Ujian Nasional (UN) tidak terjadi kebocoran karena pengawasan melibatkan sistem silang antarguru juga distribusi soal dikawal polisi,” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat saat dihubungi, Sabtu (2/5).
Menurut dia, pendistribusian lembaran naskah UN sudah mencapai 100 persen berada di tujuh subrayon di 28 kecamatan.
Pendistribusian naskah lembaran ujian melibatkan pengawalan polisi guna mencegah terjadi kebocoran.
Untuk itu, pihaknya menjamin tahun ajaran 2014-2015 berjalan lancar dan tertib serta tidak ada kebocoran soal ujian.
Peserta UN tahun ini di Kabupaten Lebak tingkat SMP dan sederajat tercatat 25.180 siswa, antara lain SMP sebanyak 16.180 siswa, MTs 8.179 siswa, dan Paket B 819 siswa.
“Kami berharap pelaksanaan ujian tahun ini lebih berkualitas, meskipun syarat kelulusan tidak ditentukan lagi dari hasil nilai UN,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya menjamin UN tidak ada kebocoran karena pihaknya telah melakukan pengamanan soal ujian secara ketat, baik saat distribusi maupun saat pelaksanaan ujian berlangsung.
Selain itu, pengawasan ujian di ruangan kelas juga diterapkan sistem silang antarguru sekolah lain yang ada di masing-masing sub rayon.
Begitu pula pelaksanaan UN menggunakan lembaran ujian dengan soal yang berbeda-beda, sehingga peserta didik sulit untuk menyontek.
“Saya kira siswa sulit untuk melakukan kecurangan atau kebocoran UN, terlebih pengamanan begitu ketat,” katanya.
Ia menyebutkan, pelaksanaan UN tingkat SMP dan sederajat tahun ini tidak ada lagi polisi berada di sekolah.
Namun, pengawasan melibatkan sistem silang antarguru dan setiap ruangan dijaga dua orang.
“Kami minta pengawas benar-benar melaksanakan tugas dengan baik tanpa terjadi kebocoran soal UN,” katanya.
Kepala SMPN 2 Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Tito Sutanto mengaku pihaknya menjamin pelaksanaan UN di sekolahnya tidak terjadi kebocoran karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi kepada peserta didik.
Pihaknya berharap peserta UN di sekolahnya lulus 100 persen dari 346 siswa.
Mereka sebelum mengikuti UN terlebih dahulu dipersiapkan dengan matang melalui bimbingan belajar, pengayaan materi pelajaran yang di-UN-kan.
“Kami secara fisik dan mental sudah siap mengikuti UN dan ditargetkan lulus 100 persen,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid