Jakarta, Aktual.co — Meski telah dilakukan sejak tahun 1979, penelitian mengenai situs megalitik Gunung Padang masih terus diteliti. Saat ini, peneliti masih belum dapat memastikan umur situs tersebut. Namun, diduga situs itu telah ada sejak 5.200 tahun sebelum masehi (SM).
“Ditemukan struktur bangunan berusia sektar 5200 SM dan itu ada di bawah struktur. Situs Gunung Padang juga lebih tua 2000 tahun dari Machu Pichu di Peru,” ungkap arkeolog UI Ali Akbar di Jakarta, Rabu (3/12).
“Selain ada struktur, juga ditemukan sisa bekas pembakaran logam, limbahnya,” tambahnya.
Namun, yang menjadi permasalahan adalah di situs tersebut juga ditemukan koin yang diduga berasal dari tahun 1855 di kedalaman 11 meter. “Ditemukan koin pada kedalaman 11 meter. Ini koin 1855, ada tulisan Arab. Tapi bagaimana bisa ada koin 1855 pada kedalaman 11 meter? Intinya ada bagian-bagian dari situs yang sudah terbongkar,” bebernya.
Ali kembali menuturkan, bahwa penelitian situs Gunung Padang akan terus berlanjut untuk mengungkap fakta apa yang sebenarnya terjadi di situs megalitik tersebut. “Hari ini kita kumpulkan hasil risetnya. Apa persamaan dan perbedaannya, sehingga nanti kita bisa bekerjasama lebih bagus. Karena selama ini kita tidak pernah ketemu,” katanya lagi.
Hingga saat ini, data yang sudah didapat para arkeolog yaitu, situs Gunung Padang terdiri atas lima teras berundak. Teras tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan luas bangunan 3.049,59 meter persegi dengan luas tanah 17.196,52 meter persegi.
Sebelumnya, situs Gunung Padang sudah tercatat oleh seorang Geolog Belanda Rogier Verbeek pada tahun 1891. Namun, setelah pencatatan tersebut tidak ada aksi apapun atas temuan tersebut.
“Walaupun sudah dicatat, dia tidak dikunjungi, dicatat, dan diteliti. Baru pada tahun 1979, situs ini baru diteliti lagi,” ujar Ali.
Lalu pada tahun 2011, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi staf khusus Presiden bidang bantuan sosial dan bencana melakukan riset kebencanaan di situs ini dan menyatakan terdapat kemungkinan lapisan buatan manusia di bawah permukaan.
Setahun berikutnya, staf khusus Presiden menginisiasi terbentuknya Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang diketuai oleh Ali Akbar dan geolog Danny Hilman.
Tahun 2014, situs Gunung Padang ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan rencananya akan diajukan ke The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia oleh Kemendikbud.
Artikel ini ditulis oleh: