“Kementerian ESDM sangat menyambut baik inisiatif ini. Akhirnya kita berempat (Ditjen Migas, Ditjen Bea Cukai, SKK Migasnya dan PP ISNW) bisa kumpul di sini karena ini adalah tujuan utama kita, membuat industri hulu migas kita kembali lagi ke puncak (produksi),” ujar Ego Syahrial secara tertulis Jumat (17/11).

Ego melanjutkan, industri migas bukanlah industri yang hanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 tahun. Untuk sampai mendapatkan minyak, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Dengan masa kontrak 30 tahun, maka waktu untuk berproduksi tersisa sekitar 20 tahun. Karena itu, dibutuhkan dukungan agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.

“Jadi kalau para KKKS ini dalam prosesnya dia sudah bekerja keras, waktu yang dibutuhkan lama, dan tidak kita bantu dengan langkah-langkah percepatan seperti ini, artinya kita membiarkan (industri lambat). Kita tidak bisa bilang kembali ke produksi 1,7 barel per hari,” pungkas dia.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid