Anggota Panitia Kerja (Panja) migas ini mengingatkan PT Vivo Energy agar dalam melakukan penjualan BBM RON 89 bukan hanya sebagai sebuah strategi marketing dan terobosan pemasaran, tapi sebagai bentuk keseriusan dalam membangun infrastruktur distribusi yang terjangkau bagi masyarakat. Karena sebelum ini Vivo energy sudah pernah beroperasi dan terhenti.

“Pada awalnya Vivo berencana membangun kembali 6-7 SPBU. Pengembangan ini keliatannya memang sedikit, tapi jangan lupa bahwa dapat berlaku hukum pasar. Bila ada barang lebih murah, maka konsumen akan berpindah. Bukan tidak mungkin justru menggeser SPBU Pertamina yang lain (di Jabodetabek)” pungkas Rofi.

Sebagaimana diketahui, Vivo memasarkan harga Revvo 89 (ron 89) hanya sebesar Rp. 6.100 per liter, lebih rendah dari harga premium (ron 88) yang berada di angka Rp 6.450 per liter untuk kawasan Jawa-Madura-Bali. Tidak hanya jenis Revvo 89, SPBU Vivo juga menjual BBM jenis Revvo 90 (setara dengan pertalite) per liternya Rp 7.500, dan Revvo 92 (setara dengan pertamax) Rp 8.250 per liter.

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka