Jakarta, Aktual.com – DPR RI akan selesaikan permasalahan status kepemilikan gedung Wisma Antara.
Anggota Komisi VI DPR RI, Refrizal janji akan bicarakan hal itu secara khusus dalam rapat kerja dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno.
“Soal gedung Wisma Antara ini harus segera diselesaikan,” kata dia, di rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dan Deputi Bidang Usaha Strategis, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Hary Sampurno di DPR, Selasa (6/10).
Tambah Refrizal, aset-aset BUMN yang masih tersangkut persoalan hukum harus segera diselesaikan, dan tidak bisa ditelantarkan begitu saja tanpa penyelesaian.
Direktur Utama Perum LKBN Antara, Saiful Hadi yang hadir dalam pertemuan itu mengakui Perum LKBN Antara sampai saat ini masih menghadapi persoalan kepemilikan gedung.
Dari total 20 lantai di Wisma Antara, Perum LKBN Antara hanya menempati tiga lantai yakni lantai 16, 19, dan 20.
“Ketika pegawai LKBN Antara sekitar 200 orang menempati tiga lantai. Sekarang ketika karyawannya sudah sekitar 500 orang juga menempati tiga lantai. Jadi penuh sesak,” keluh dia.
Perum LKBN Antara juga memiliki aset gedung Antara di Jalan Antara Pasar Baru Jakarta, yang merupakan gedung bersejarah menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, tapi kondisinya saat ini juga memprihatinkan.
Saiful menambahkan, Perum LKBN Antara sudah mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) sebanyak empat kali sejak badan hukumnya berbentuk Perum pada 2007, tapi usulan tersebut selalu kandas.
“Usulan terbaru Perum LKBN Antara untuk dapat menerima PMN pada tahun anggaran 2016,” katanya.
Ikut hadir di pertemuan, Deputi Kementerian BUMN itu didampingi oleh Direktur Utama Perum Percetakan Negara Repulik Indonesia (PNRI) Fajaruddin, dan Direktur Utama Perum Perusahan Film Negara (PFN) Shelvi Arifin.
Artikel ini ditulis oleh: