Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki. (ANTARA/Willy Irawan)

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki menilai guru perlu mendapatkan perlindungan hukum ketika menegakkan kedisiplinan kepada murid-muridnya di sekolah yang terbukti melanggar aturan.

“Memang guru perlu diberi perlindungan sehingga dia punya imunitas dalam melaksanakan tugas sebagai guru untuk menanamkan watak, kepribadian, menjadi pribadi yang disiplin. Saya kira perlu diberi perlindungan semacam peraturan,” kata Zainuddin dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin (22/4).

Ia pun berpandangan sejauh ini ada sebagian guru yang kehilangan keberanian dalam menegakkan kedisiplinan para siswa karena adanya karakter orang tua yang tidak menerima anaknya diberikan sanksi. Bahkan, ada beberapa guru yang dikriminalisasi karena menegakkan kedisiplinan.

Dengan demikian, menurut Zainuddin, keberadaan payung hukum bernilai penting dalam melindungi profesionalitas guru, terutama dalam membentuk karakter siswa agar menjadi sosok yang tertib dan berintegritas.

Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa seluruh guru di Tanah Air agar senantiasa mengedepankan pendekatan humanis dalam menegakkan kedisiplinan di sekolah, seperti dalam memberikan peringatan dan sanksi terhadap siswa yang melanggar aturan.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari menilai pentingnya pendidikan kedisiplinan yang dimulai dari rumah. Ia menilai pendidikan kedisiplinan yang dimulai dari rumah oleh orang tua itu dapat membuat anak memiliki sikap saling menghargai dan tidak emosional. Mereka pun dapat memiliki rasa tanggung jawab atas setiap tugas-tugasnya sebagai siswa.

Selain itu, Desy juga mengatakan pada dasarnya penegakan kedisiplinan bisa hadir apabila setiap orang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap segala tugasnya.

“Penegakan kedisiplinan itu bisa hadir karena kita merasa bertanggung jawab dengan apa pun yang menjadi tugas kita. Kalau kita tidak merasa bertanggung jawab, kita seenaknya dengan diri kita, tidak menghargai orang lain,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain