Jakarta, aktual.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq menilai bahwa pembangunan kembali gedung Pondok Pesantren Al Khoziny menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengembangan pesantren di Indonesia. "Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam proses pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Ini menunjukkan keberpihakan dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan pesantren di Indonesia," kata Maman di Jakarta, Jumat (12/12). Ia mengapresiasi langkah pemerintah membangun kembali pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur itu. Meskipun begitu, ia berharap penataan lembaga pendidikan Islam itu tetap dilanjutkan. “Kami berharap proses penataan pesantren masih tetap berlanjut,” kata dia. Pemerintah memutuskan merekonstruksi kembali Pesantren Al Khoziny yang sempat ambruk. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menghadiri prosesi groundbreaking rekonstruksi pesantren tersebut pada Kamis (11/12). Bangunan baru pesantren akan dibangun di atas lahan seluas 4.100 meter persegi di Jalan Siwalan Panji II, Buduran, Sidoarjo. Rencana pembangunan meliputi gedung asrama lima lantai, sarana pendidikan, serta masjid yang ditargetkan rampung pada Juni 2026. Maman menyebut pembangunan kembali Al Khoziny sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memastikan penataan infrastruktur pesantren yang melibatkan Kemenko PM, Kementerian Agama, Kementerian PU serta kementerian dan lembaga lain di pusat maupun daerah. “Pemantauan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan pesantren sangat membutuhkan dukungan semua pihak agar pesantren menjadi tempat yang aman dan layak untuk menimba ilmu,” ujarnya. Sebelumnya, Menko Muhaimin menyampaikan bahwa tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny pada 29 September lalu harus menjadi pelajaran untuk memperkuat kultur keselamatan.

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq menilai bahwa pembangunan kembali gedung Pondok Pesantren Al Khoziny menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengembangan pesantren di Indonesia.

“Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam proses pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Ini menunjukkan keberpihakan dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan pesantren di Indonesia,” kata Maman di Jakarta, Jumat (12/12).

Ia mengapresiasi langkah pemerintah membangun kembali pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur itu. Meskipun begitu, ia berharap penataan lembaga pendidikan Islam itu tetap dilanjutkan.

“Kami berharap proses penataan pesantren masih tetap berlanjut,” kata dia.

Pemerintah memutuskan merekonstruksi kembali Pesantren Al Khoziny yang sempat ambruk. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menghadiri prosesi groundbreaking rekonstruksi pesantren tersebut pada Kamis (11/12).

Bangunan baru pesantren akan dibangun di atas lahan seluas 4.100 meter persegi di Jalan Siwalan Panji II, Buduran, Sidoarjo. Rencana pembangunan meliputi gedung asrama lima lantai, sarana pendidikan, serta masjid yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.

Maman menyebut pembangunan kembali Al Khoziny sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memastikan penataan infrastruktur pesantren yang melibatkan Kemenko PM, Kementerian Agama, Kementerian PU serta kementerian dan lembaga lain di pusat maupun daerah.

“Pemantauan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan pesantren sangat membutuhkan dukungan semua pihak agar pesantren menjadi tempat yang aman dan layak untuk menimba ilmu,” ujarnya.

Sebelumnya, Menko Muhaimin menyampaikan bahwa tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny pada 29 September lalu harus menjadi pelajaran untuk memperkuat kultur keselamatan.

“Kita semua harus menjadikan momentum hari ini dan yang lalu sebagai pengingat, wake up call, penyadar sebagai tempat kita untuk bangkit melihat dan menata masa depan yang lebih baik,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain