Dari kiri ke kanan Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Fadli Zon dan Fahri Hamzah saat menyampaika laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) temuan indikasi kerugian negara di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/1/2018). Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyelesaikan audit investigatif terhadap proses pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja Jakarta Utara. Temunnya adalah adanya sejumlah penyimpangan serta indikasi kerugian keuangan negara pada PT Pelindo II minimal sebesar USD 139,06 juta atau setara Rp 1,86 triliun. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo DPR menekankan pentingnya sistem aplikasi yang memudahkan masyarakat menyampaikan aspirasi pengaduan kepada para wakilnya di DPR.

Tujuannya menjadikan parlemen modern dengan indikator utama transportasi, representasi dan pemanfaatan teknologi informasi.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini memandang, dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat memperoleh informasi tentang kegiatan dan hasil-hasil kegiatan DPR.

Melalui aplikasi ini, masyarakat juga lebih mudah memberikan aspirasi pengaduan kepada DPR, semudah update status di media sosial melalui handphone.

“DPR harus memiliki sistem aplikasi yang memudahkan masyarakat ‘jaman now’ menyampaikan aspirasi pengaduan kepada para wakilnya di DPR,” ujar Bamsoet di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (8/2).

Artikel ini ditulis oleh: