Jakarta, Aktual.co — Pimpinan DPR tandingan bentukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hari ini, Senin (3/11) menggelar rapat konsultasi dengan perwakilan Fraksi PDIP, PKB, NasDem, Hanura, dan PPP. Rapat itu sendiri terkait penetapan pimpinan DPR sementara.
“Rapat konsultasi antar pimpinan yang kemarin ditunjuk rapat paripurna tanggal 31 Oktober. Hari ini rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi untuk menetapkan apakah itu menjadi definitif atau tetap kolektif kolegial semata,” kata pimpinan DPR tandingan, Effendi Simbolon, di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (3/11).
Politikus PDIP yang juga bekas wakil ketua komisi VII DPR RI periode 2009-2014 itu mengatakan, alasan KIH tetap ngotot membentuk pimpinan DPR tandingan karena ingin memberikan koreksi terhadap kepemimpinan Setya Novanto cs. Dia menilai tidak mungkin DPR hanya bisa bergerak dengan lima fraksi saja.
“Karena kami intinya ingin melakukan koreksi terhadap pengurusan kelembagaan DPR ini. Ada sepuluh fraksi yang punya hak di sini,” kata bekas calon Gubernur Sumatera Utara itu.
Awalnya rapat konsultasi DPR versi KIH ini akan digelar di ruang Badan Musyawarah, tapi kemudian pindah ke ruang Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) yang lebih kecil. Rapat baru dimulai pukul 14.25 WIB dan digelar tertutup.
Pimpinan DPR tandingan yang sudah hadir dan masuk ke ruangan adalah Effendi Simbolon dan Syafruddin.
Seperti diketahui, selain Effendi Simbolon, empat pimpinan sementara DPR tandingan adalah Ida Fauziah (PKB), Syaifullah Tamliha (PPP), Syafruddin (NasDem), dan Dossy Iskandar (Hanura).

Artikel ini ditulis oleh: