Jakarta, Aktual.co —Dukungan dari fraksi di DPRD DKI untuk penggunaan hak angket terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang awalnya diklaim didukung seluruh anggota dewan, ternyata justru rontok satu persatu saat Panitia Angket sudah mulai bekerja. Setelah Fraksi NasDem, PKB, dan PAN, kini giliran Golkar yang menyalakan isyarat mundur.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Zainuddin atau yang biasa disapa Haji Oding mengatakan mereka memang sedang pertimbangkan untuk mundur gunakan hak angket. Alasannya, pengguliran hak angket dianggap menghambat penyelesaian kisruh APBD 2015.
“Padahal APBD merupakan hajat hidup masyarakat Jakarta. Jadi Fraksi Golkar memilih lebih berpihak pada kepentingan masyarakat ibu kota yang jauh lebih besar ketimbang memperjuangkan ego dan kepentingan kelompok yang tidak jelas,” ujar dia, di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
Perintah untuk mencabut dukungan hak angket terjadi usai Kementerian Hukum dan HAM mengakui kepemimpinan Agung Laksono sebagai Ketua Umum Golkar.
Agung disebut-sebut menginstruksikan kader Golkar di DPRD DKI agar segera cabut dukungan pengguliran hak angket. Namun hingga sore tadi, F-Golkar belum beri surat resmi pemberitahuan kepada Ketua Pansus Angket Mohammad Ongen Sangaji.
Sebelumnya, pakar hukum tata negara Margarito Kamis berpendapat meski ada fraksi yang cabut dukungan, pengguliran hak angket kepada Ahok tak akan terpengaruh.
“Karena sudah quorum dalam paripurna,” ujar dia, dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
Kata dia, saat digelar paripurna untuk memastikan angket, seluruh 106 anggota dewan telah menyatakan sepakat, meski yang hadir hanya 93 orang. “Jadi kalau ada lagi yang menyusul (cabut dukungan) ya tidak bisa mempengaruhi hasil paripurna,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh: