Kupang, aktual.com – Duta baca Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat mendorong masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini untuk meningkatkan minat baca sehingga memiliki ilmu pengetahuan yang lebih memadai.

Julie ketika membuka kegiatan kemah literasi Provinsi NTT tahun 2019 di Kelurahan Oenesu, Kabupaten Kupang, Senin mengatakan pembangunan daerah harus dimulai dari literasi, sehingga program pembangunan yang dilakukan pemerintah dapat berjalan dengan baik dan sukses.

“Melalui kegiatan kemah literasi Provinsi NTT 2019 diharapkan dapat memajukan literasi. Kegiatan ini dilakukan bukan hanya karena adanya program pemerintah pusat tetapi karena Pemerintah NTT juga memiliki keinginan untuk membangun fondasi pembangunan yang kuat,” kata Julie.

Menurut istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat itu, program pembangunan yang dilakukan pemerintah berjalan dengan sukses apabila ada dukungan nyata dari semua pihak termasuk Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Provinsi NTT yang terus mendorong literasi di daerah ini.

“Kami berharap forum ini harus lebih kreatif. Jangan berpikir, jika literasi harus duduk melulu dan membaca. Mari tingkatkan minat membaca masyarakat pada umumnya hingga ke pelosok desa,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus FTBM NTT, Polikarpus Do mengatakan berbicara tentang generasi emas maka tidak ada jalan lain selain membaca sejak dini.

“Kita harus membaca karena tanpa membaca kita tidak dapat mengenal dunia ini. Indonesia emas di tahun 2045 tercapai tergantung apa yang dikerjakan hari ini. Karena itu, berliterasi adalah bertransformasi,” tandas Polikarpus.
Kegiatan kemah literasi 2019 yang berlangsung di kawasan wisata air terjun Oenesu diikuti 150 orang peserta terdiri dari pengelola taman bacaan masyarakat, komunitas baca dan para aktivis literasi, mahasiswa PLS/Dikmas dan masyarakat umum.

Pada kesempatan itu Julie Sutrisno Laiskodat menyerahkan secara simbolis Majalah Warta NTT dan sejumlah buku yang diterbitkan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin