Jakarta, Aktual.com — Dalam rangka melaksanakan mandatori Peraturan Menteri No.12 tahun 2015, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) terus mendorong peningkatan pemanfaatan Biodiesel pada sektor tranportasi mencapai 20% pada tahun 2016.
“Pemanfaatan Biodiesel pada sektor transportasi saat ini baru mencapai 15%, kita akan tingkatkan menjadi 20% pada tahun 2016 dan 30% untuk tahun 2020,” kata Direktur Bioenergi, EBTKE Tisnaldi di Jakarta, Senin (19/10).
Agenda utama kebijakan pemerintah ke depan, lanjutnya terkait kesiapan menghadapi darurat energi. Saat ini sumber bahan baku Energi Fosil yang sedang dingunakan sangat terbatas. Dalam hitungan beberapa waktu ke depan, cadangan energi fosil yang dimiliki Indonesia akan segera habis, untuk itu Energi Biodesel menjadi alternatif pilihan.
“EBTKE Kementerian ESDM telah menyiapkan beberapa program untuk mengembangkan pemanfaatan energi biodiesel. Diantaranya membangun pembangkit listrik di Aceh yang 100% mengunakan tenaga CPO pada tahun 2016,” jelasnya.
Selain hal tersebut, lanjutnya, ada program hutan bioenergi lestari. EBKTE sudah bekerjasama dengan pemerintah kalimantan tengah dan mendapatkan 63.000 hektare untuk hutan bionergi. Lahan tersebut nantinya akan ditanami dengan tanaman-tanaman yang mendukung keberlanjutan program Bioenergi.
“Lahan yang akan kita garap adalah bekas galian tambang batubara, lahan-lahan yang tidur atau lahan yang tidak dimanfaatkan,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga mengaku telah membangun komunikasi dan mendapat respon positif dari berbagai Kepala Daerah mengelola lahan-lahan yang tidak produktif untuk dijadikan lahan Bioenergi. (Laporan: Dadangsah)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka