Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, memastikan bahwa proyek waste to energy (WtE), atau teknologi pengolahan sampah untuk mengubah limbah menjadi energi, tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah, menurutnya, telah merancang proyek tersebut dengan melibatkan pelaku usaha sebagai pihak yang menanggung biaya utama.

“Seluruh pembiayaan untuk proyek ini akan ditanggung oleh pelaku usaha yang terlibat dalam pengelolaan sampah,” ujarnya usai acara Waste to Energy Investment Forum 2025, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Ia mengungkapkan, lebih dari 20 investor telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

“Keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari proyek ini, termasuk pendapatan dari penjualan energi, akan sangat mendukung perekonomian negara,” kata politikus PAN ini.

Saat ini, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan percepatan pembangunan WtE melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2025.

“Perpres 109/2025 memberikan kepastian hukum dan akan mempercepat implementasi proyek ini di tujuh wilayah prioritas,” tambah Eddy.

Tujuh wilayah prioritas tersebut meliputi daerah yang memiliki beban sampah besar, seperti Bogor dan Tangerang. Eddy menjelaskan bahwa pemerintah bergerak cepat dengan koordinasi yang baik antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan berbagai pihak terkait.

Ia berharap pada 2028 Indonesia mampu mengelola sedikitnya 50 persen dari total sampah nasional. “Teknologi WtE akan membantu mengurangi dampak negatif sampah serta memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan ini,” ujarnya.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi