Jakarta, Aktual.com- Ekonom Celios Bhima Yudhistira mengklaim kenaikan status ekonomi Indonesia menjadi Upper Middle Income Country tak bermakna apa-apa bagi masyarakat kebanyakan. Bhima menyebut status baru tersebut justru membangun kemungkinan Indonesia terjerat pada bunga pinjaman yang lebih tinggi.
“Kalau naik dari Lower menjadi Upper itu biasa saja. Tidak istimewa. Yang perlu diwaspadai, biasanya status naik, bunga pinjaman juga meningkat,” kata dia dalam dialog aktual yang digelar Jum’at (20/8) sore.
Menurut Bhima, dengan status baru, suku bunga pinjaman akan mencapai angka 5 – 7 persen. Angka itu jauh lebih tinggi dari status lama Lower Middle Income yang hanya berjumlah 3 persen.
Meski demikian, Bhima mengingatkan, status tersebut tidak berkaitan erat dengan nasib kesejahteraan rakyat. Menurutnya, Presiden dan kabinetnya justru lebih baik fokus membangun ekonomi secara substansial ketimbang mengejar hal-hal demikian.
“Percayalah, enggak ada kaitannya peningkatan status Upper Middle Income Country ini dengan kesejahteraan masyarakat. Lebih baik Presiden fokus menyelamatkan ekonomi rakyat dan UMKM,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra