Meski demikian, ia menegaskan utang yang dilakukan oleh pemerintah harus bersifat produktif, yang artinya tetap mampu bayar tanpa menurunkan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, dikatakannya, masyarakat juga harus produktif. Ia menilai fokus pada peningkatan produktivitas, konservasi dan peningkatan nilai tambah, serta pengendalian konsumsi harus dipertahankan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan saat ini pemerintah tengah mendorong pertumbuhan produktivitas.

“Industri di bidang tekstil dan alas kaki perlu didorong untuk peningkatan ekspor dengan memanfaatkan ‘global and regional supply chains’. Dalam hal ini, kemampuan produksi dalam negeri juga harus ditingkatkan untuk menekan impor,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperkirakan subsektor yang akan memacu pertumbuhan manufaktur nasional pada tahun 2018, yaitu industri baja dan otomotif, elektronika, kimia, farmasi, serta makanan dan minuman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid