Kalau target pertumbuhan itu tercapai, bisa dikatakan resesi tidak menghampiri Indonesia.
BPS juga menekankan perlunya diupayakan agar konsumsi dalam negeri dapat dipicu dan ditingkatkan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi mengingat kondisi perekonomian global yang tidak pasti membuat ekspor sulit diandalkan.
Kepala BPS Suhariyanto pada Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (29/8), mengatakan pemerintah perlu membenahi industri pengolahan mengingat sektor ini menyumbang 19,5 persen dari PDB.
Menurut dia, kalau industri pengolahan bergerak naik, karena pangsanya besar sekali, yakni 19,5 persen, ada pergerakan sedikit saja dia bisa menaikkan ekonomi.
Industri pengolahan juga menyerap tenaga kerja hampir 14 persen sehingga perlambatan pada sektor ini akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi.
Dilihat sampai kuartal II-2019, BPS menilai industri yang bergerak positif adalah sektor tekstil dan pakaian jadi serta industri kertas dan barang dari kertas. Sebaliknya, industri karet bergerak negatif.
Artikel ini ditulis oleh: