Karyawan terminal car melakukan pengecekan mobil yang akan diekspor ke beberapa negara Asia di terminal car Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/7/2015). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat volume ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) nasional mengalami penurunan pasca melemahnya perekonomian Indonesia beberapa pekan terakhir. Namun perubahan volume tersebut diperkirakan tidak akan mengalami penurunan signifikan pada lima besar produsen otomotif dengan penjualan terbanyak, yakni Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Semarang, Aktual.com – Penjualan mobil Daihatsu mengalami penurunan akibat lesunya kondisi ekonomi global maupun Indonesia yang hingga saat ini masih terjadi.

“Sejauh ini penjualan mobil Daihatsu mengalami penurunan sebesar 25-30 persen,” kata Sales Marketing Daihatsu Ocha di Semarang, Minggu (22/11).

Menurut dia, akibat penjualan yang terus terjadi manajemen harus menyiasati melalui potongan harga di akhir tahun.

Dijelaskan, melalui promo atau potongan harga yang ditawarkan, pihaknya berharap bisa mengatasi penurunan omzet penjualan di akhir tahun ini.

Meski demikian, masih ada beberapa merek dari Daihatsu yang penjualannya masih menggembirakan di antaranya Xenia dan Ayla. Menurut dia, dibandingkan mereka lain, dua produk tersebut lebih banyak dilirik pembeli.

Sementara Sales Marketing Nissan Martin menjelaskan penurunan omzet penjualan memang terjadi namun ia mengaku tidak begitu berpengaruh banyak dan menganggap itu masih dalam batas yang wajar.

“Masih dalam batas kewajaran ketika penjualan mengalami kenaikan ataupun penurunan itu sudah biasa terjadi,” katanya di sela pameran mobil Mal Ciputra.

Artikel ini ditulis oleh: