Dia, mengatakan jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu biasanya elit partai politik mulai sosialisasi kepada masyarakat. Mereka tak segan memasang gambar foto calon presiden hingga ke pemukiman warga.
“Sekarang sudah banyak di jalan-jalan. Kok tega ya, nampang foto besar-besar saat rakyat susah, ini kayak nontonin penderitaan kami,” ungkap Wikram.
Ia menilai keberadaan gambar tersebut tidak peka terhadap kondisi yang diderita masyarakat. Padahal seharusnya, sambung Wikram, elit politik bersatu padu mencari solusi agar ekonomi segera pulih.
Hal senada disampaikan Yusanti. Ia pesimistis pelaksanaan Pemilu di tengah kondisi pandemi bisa mengubah keadaan dengan cepat. Selain pemulihan ekonomi butuh waktu, dampak Pemilu seringkali membuat masyarakat terbelah.
“Sudah dua tahun babak belur, gak tahu ini sampai kapan. Kami butuh ketenangan, jangan lagi dibawa urusan dukung mendukung,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin