Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1). Sebanyak 1.119 warga eks-Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kabupaten Mempawah karena diusir paksa oleh masyarakat setempat pada Selasa (19/1) kemarin tersebut, rencananya akan dipulangkan pemerintah ke daerah asal dengan menggunakan KRI Teluk Bone. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc/16.

Pontianak, Aktual.com – Sebanyak 104 jiwa eks Gafatar di Kabupaten Kapuas Hulu, mulai dievakuasi menggunakan lima bus dan dua truk ke Pontianak, Kamis (21/1) siang yang dikawal ketat oleh kepolisian dan TNI, serta Satpol PP.

Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin, mengatakan evakuasi eks Gafatar itu dilakukan dari hasil rapat koordinasi Forkompinda di Kapuas Hulu sebelumnya.

“Masyarakat setempat menolak keberadaan eks Gafatar ini, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka dilakukanlah evakuasi,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis.

Menurut dia, dari 23 kecamatan di Kapuas Hulu, ada dua kecamatan yang menjadi tempat mereka, yaitu di Kecamatan Putussibau Selatan sebanyak 30 jiwa dan Kecamatan Semitau sebanyak 19 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 74 orang.

“Proses evakuasi menuju Kota Pontianak ini akan dikawal juga oleh petugas keamanan hingga sampai ke tujuan di Pontianak,” katanya.

Sementara itu, Pejabat Bupati Kapuas Hulu, Marius Marcellus menyatakan, proses evakuasi eks Gafatar yang dilakukan tersebut sudah dilakukan koordinasi dengan Pemprov Kalbar.

“Saya sudah berkoordinasi langsung dengan Pemprov Kalbar terkait evakuasi itu, kami tidak menginginkan keamanan dan ketertiban Kapuas Hulu terganggu, sebab masyarakat disini menolak kehadiran eks Gafatar tersebut,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara