Jakarta, Aktual.com — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak pada Kamis (20/8) waktu setempat ( atau Jumat pagi WIB), karena risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelumnya menunjukkan kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik tajam 25,3 dolar AS, atau 2,24 persen, menjadi menetap di 1.153,20 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan yang luas ketika rilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan lalu sesuai harapan untuk peningkatan suku bunga bank sentral AS lebih lambat daripada September.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga awalnya pada Juni, tetapi karena data pengangguran buruk bergeser ke September.
Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan pengembalian karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Emas diberikan dukungan tambahan karena indeks dolar AS turun 0,43 persen menjadi 96,04 pada pukul 18.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Perak untuk pengiriman September naik 33,8 sen, atau 2,23 persen, menjadi ditutup pada 15,517 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 21,8 dolar AS, atau 2,15 persen, menjadi ditutup pada 1.034,90 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh: