
Ankara, aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keengganan lembaga-lembaga pembela hak asasi manusia (HAM) Barat untuk melakukan sesuatu untuk membantu ibu-ibu Turki yang menginginkan kembalinya anak-anak mereka yang diculik kelompok teroris PKK. Erdogan pun menyinggung standar ganda kelompok aktivis barat terhadap permasalahan teroris di Turki.
“Di mana para pembela hak asasi manusia Barat ini? Apakah mereka pernah datang dan mengunjungi ibu-ibu di Diyarbakir? Mereka tidak ada hubungannya dengan advokasi hak asasi manusia,” kata Erdogan dalam pidato di kota Diyarbakir, Minggu (26/10) kemarin.
Dikutip dari Anadolu Agency, sejak 3 September 2019 lalu, para keluarga yang anak-anaknya diduga diculik atau direkrut secara paksa oleh PKK, melakukan aksi protes di luar kantor Diyarbakir Partai Rakyat Demokratik (HDP) –sebuah partai yang menurut pemerintah Turki memiliki hubungan dengan kelompok teror- dan saat ini menghadapi kasus penutupan di pengadilan tertinggi negara
Demonstrasi telah menyebar ke provinsi lain, termasuk Van, Mus, Sirnak, dan Hakkari.
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK –yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa (UE)– bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.
Erdogan juga sering mengecam kegagalan negara-negara Barat untuk menunjukkan solidaritas dalam menghadapi serangan teroris PKK, termasuk membiarkan teroris PKK tinggal dan melakukan protes di tanah Eropa. Atau tindakan AS yang mendukung YPG, cabang PKK di Suriah.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson















