Ia menyatakan bahwa pemahaman Turki mengenai keadilan berasal dari sejarahnya dan peradaban, dan mengatakan Ankara terus berperang demi kepentingan utama saudaranya dan semua umat manusia.
Setelah satu pertemuan di Sochi, Rusia, pada September antara Erdogan dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara itu sepakat untuk mendirikan zona demiliterisasi Idlib.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan “stabilisasi” zona demiliterisasi Idlib, tempat aksi agresi dilarang dengan tegas.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di daerah tempat mereka sudah ada, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli gabungan di daerah itu dengan tujuan mencegah pertempuran baru.
Suriah baru saja keluar dari konflik yang memporak-porandakan negeri tersebut. Konflik meletus di Suriah pada 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas demonstrasi dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.
(Wisnu/Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara