Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengungkapkan bahwa ada potensi besar untuk kesuksesan konversi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) pada kendaran bermotor.
Dia membandingkan pertumbuhan kendaraan bermotor hingga mencapai angka 13 persen per tahun, hal ini terlihat melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya bertengger di kisaran angka 5 persen.
“Penggunaan BBM kita terbesar adalah transportasi. Kemudian listrik, lalu rumah tangga. Pertumbuhan transportasi 13 persen per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. artinya pertumbuhan kendaraan lebih dari 2 kali lipat. Ini pertanda baik bagi kita untuk mengkonversi BBM ke BBG.” katanya di acara Natural Gas Vehicles (NGV) & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition yang ke-11 yang diselenggarakan oleh PT PGN di Jakarta, Senin (13/3).
Tantangannya adalah pemerintah saat ini sedang menghadapi permasalahan minimnya infrastruktur penunjang. Belum lagi kepastian persediaan gas untuk jangka waktu panjang.
“Persoalannya apakah kita sudah cukup membangun SPBG, kemudian infrastruktur apakah sudah terbangun, lalu apakah kita sudah cukup gas untuk memenuhi SPBG tersebut. Nah ada wacana impor gas. Menurut neraca gas kita, kemungkinan kita akan impor gas di tahun 2019,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka