Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon memperlihatkan buku berjudul 'Berpihak Pada Rakyat' kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo saat peluncuran Buku berupa catatan kinerja Fadli selama menjadi salah satu pimpinan DPR yang ditulis sejak 1 Oktober 2014 sampai 30 September 2017 di Press Room DPR, gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/18). Dalam uku tersebut merekam mulai dari isu penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kriminalisasi para ulama, tuduhan makar terhadap kelompok aktivis, pengaduan korban penggusuran, pemutusan hubungan kerja, pembahasan RUU Pemilu, sampai polemik penerbitan Perppu Ormas yang dikeluarkan pemerintah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Naiknya harga bawang putih di tengah masyarakat, membuat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengambil langkah dengan cara mendesak Pemerintah untuk segera membongkar kartel bawang putih. Hal tersebut dilakukan menyusul naiknya harga bawang putih di pasaran.

“Saya mendapat informasi, adanya 13 importir bawang putih yang sekarang menguasai pasaran dan mereka adapat mengatur harga bawang putih di pasaran,” katanya kepada wartawan, Rabu (4/4).

Menurutnya adanya kartel bawang putih dapat menyakiti hati rakyat, di antara ketidakstabilan harga bahan pangan impor. Keberadaan importir tersebut, menurut dia, dengan dalih mengendalikan harga, tapi ternyata justru memainkan harga di pasaran untuk keuntungan segelintir kelompok.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mendesak Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk membongkar kartel bawang putih, dengan cara memberi kesempatan importir lain di luar ke-13 importir tersebut, untuk mengimpor sebanyak 125.984 ton bawang putih dari China.

“Modus kartel bawang putih untuk mempertahankan harga pada kisaran Rp 50.000 hingga Rp90.000 per kg di banyak daerah, dengan cara melepas bawang putih impor ke pasaran secara bertahap,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid