Kehidupan beragama di Kalimantan Tengah selama ini aman, damai dan harmonis. Tidak sedikit satu keluarga atau sebuah rumah dihuni pemeluk agama Hindu, Islam, Kristen dan lainnya.
Cukup banyak pula rumah ibadah seperti masjid dan gereja dibangun berdampingan, dan semua bisa menjalankan agama masing-masing dengan aman dan nyaman. Bahkan seperti di Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur, ada empat rumah ibadah yakni gereja Kristen, gereja Katolik, Balai Basarah Hindu Kaharingan serta masjid, dibangun berdampingan di satu lokasi.
“Tidak ada yang mengklaim ibadahnya tidak sah karena rumah ibadah berdampingan. Semua rukun dan harmonis. Yang kita waspadai itu adalah “si tukang kipas” alias provokator. Kalau ada provokasi, kita beri mereka pandangan dan bimbingan. Lakukan pendekatan yang baik supaya mereka sadar dan tidak mengulanginya,” kata Masrawan.
Masrawan mengingatkan, tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik karena ada pemilihan kepala daerah, pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Seluruh umat beragama diimbau tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh berbagai sentimen yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.
Jajaran Kementerian Agama di seluruh kabupaten dan kota diperintahkan untuk gencar memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, apalagi terkait masalah agama. Semua pihak harus memerangi berita bohong atau ‘hoax’ karena bisa merusak kerukunan umat beragama.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara