Zurich, Aktual.com – Para jaksa penuntut Swiss yang memeriksa korupsi di dunia sepak bola, mendapat janji dari FIFA, bahwa para penyelidik akan mendapatkan askses terhadap surat-surat elektronik (surel) sekretaris jenderal Jerome Valcke yang sedang diskors, jika berbagai persyaratan dapat dipenuhi.

Jaksa Agung Swiss Michael Lauber meminta akses terhadap semua surel Valcke sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Lauber menerima banyak dokumen elektronik yang terkait dengan kasus itu, namun koresponden Valcke — mantan tangan kanan ketua FIFA Sepp Blatter — sejauh ini telah diblok.

“FIFA menginformasikan kepada Kantor Jaksa Agung Swiss bahwa FIFA akan memberikan akses terhadap akun-akun surel Tuan Jerome Valcke jika berbagai persyaratan dapat dipenuhi,” kata Andre Marty, juru bicara Lauber, dikutip dari AFP, Jumat (25/9).

Janji dari FIFA itu terjadi ketika komite eksekutif bertemu di Zurich, di mana para pejabat papan atas menerima pembaruan-pembaruan seputar krisis di sekitar badan sepak bola dunia yang sedang terhantam skandal itu.

Blatter siap menghadapi media pada Jumat, di mana ia akan disambut pernyataan-pertanyaan mengenai investigasi Swiss, yang terpisah dari penyelidikan kubu AS yang mencari kasus korupsi di dunia sepak bola, serta pemberhentian mendadak Valcke.

“Berkomitmen” untuk membantu Valcke meninggalkan posisinya pada pekan lalu di tengah tudingan bahwa ia setuju agar tiket-tiket Piala Dunia dijual pada harga-harga yang meningkat dengan cepat. Pria asal Swiss itu menepis tudingan dirinya telah melakukan kesalahan.

Para jaksa penuntut Swiss, yang meminta akses kepada koresponden Valcke sebelum ia dipecat, tidak memberi indikasi mengenai persyaratan yang diminta FIFA sebagai pertukaran untuk membuka blokir terhadap surel.

Jaksa agung sebelumnya mengatakan aset-aset termasuk flat-flat di Swiss Alps telah disita sebagai bagian terhadap penyelidikannya, di mana ia memperingatkan bahwa pihaknya ‘bahkan belum mencapai masa turun minum.’ Lauber tidak menyebut nama-nama lain yang dapat menghadapi dakwaan kriminal di Swiss, dan dengan demikian masih belum jelas apakah Valcke merupakan target utamanya.

Namun, sebelum pemecatannya, mantan sekretaris jenderal itu telah berada di bawah ancaman setelah terlibat dalam dugaan penyuapan oleh Afrika Selatan terkait dengan hak mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.

Rusia dan Qatar memenangi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, namun mereka dapat kehilangan hak itu jika terdapat bukti-bukti jelas bahwa terjadi penyuapan, kata para ofisial FIFA.

Artikel ini ditulis oleh: