Jakarta, Aktual.com – Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid mengatakan selain COVID-19, masih banyak penyakit yang mengancam kesehatan penduduk Indonesia, baik penyakit infeksi maupun non-infeksi.

“Tantangan kita tidak hanya penyakit infeksi, kita juga ada pantangan penyakit non-infeksi, yang kita tahu angka hipertensi dan diabetes melitus itu masih tinggi, angka tuberkulosis juga masih tinggi, nomor tiga di dunia, ditambah lagi COVID-19, kita masih ada kemungkinan risiko tertular kembali,” kata  Asti dalam talkshow bertajuk “Masa Depan Ketahanan Kesehatan: Tantangan Penyakit Pasca Pandemi COVID-19”, yang diikuti di Jakarta, Jumat (27/5).

Selain itu, juga terdapat berbagai penyakit baru, di antaranya merebaknya hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya seperti yang terjadi baru-baru ini.

Dia meminta masyarakat menyadari bahwa di sekitar mereka terdapat banyak patogen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, radikal bebas, hazard kimia, biologi, dan fisika.

Selain itu, masyarakat juga diminta mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri dan lingkungan di sekitar mereka.

“Kita juga harus aware bahwa ada faktor host di situ, kita lihat seberapa jauh kita sudah tahu dan aware terhadap kondisi kita sendiri, dari internal kita sendiri, satu sisi juga ada faktor risiko lingkungan,” kata Tim Pemberdayaan Masyarakat Bidang Dukungan Darurat Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 ini.

Asti mengatakan upaya untuk mencegah tertular penyakit adalah dengan mencegah adanya lingkungan yang dapat dijadikan sebagai tempat hidup patogen-patogen tersebut.

“Kita bisa mengupayakan lingkungan hidup kita tidak kondusif untuk mereka hidup, sehingga kita nanti bisa ibaratnya mengeliminasi mereka atau berupaya untuk memutus rantai penularan dengan tidak membiarkan mereka hidup di lingkungan yang kondusif seperti ini,” katanya.

Ia menambahkan upaya ini membutuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah wilayah setempat agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin