Jakarta, Aktual.co —Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan Freeport masih mengkaji rencana pembangunan smelter di Papua. “Alasan mengapa kami memprioritaskan smelter di Gresik karena produk sampingan seperti asam sulfat bisa digunakan untuk bahan baku pupuk Petrokimia. Tapi bukan berarti kita tidak melaksanakan di Papua, saya tidak pernah bilang,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Selasa (27/1).

Sebelumnya Komisi VII kembali mendesak PT Freeport Indonesia membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di wilayah Papua. Pembangunan smelter di Papua disebut akan memberi efek positif pada perekonomian masyarakat sekitar. “Jangan bangun smelter di Gresik, masak tambang di Papua tapi smelter di Gresik. Masyarakat Papua harus menikmati kekayaan alam yang ada di tanahnya,” ujar anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi.

Anggota Komisi VII DPR dari fraksi PDI-P Tony Wardoyo menambahkan, dirinya siap memfasilitasi komunikasi jika nantinya manajemen Freeport berencana membangun smelter di Papua. Ia pun akan meminta pemerintah daerah (Pemda) Papua untuk membangun pembangkit listrik guna memasok kebutuhan energi smelter Freeport. “Saya siap. Sebagai wakil masyarakat Papua, saya akan terus meminta Freeport bisa membangun smelter di Mimika Papua,” katanya.