Karyawan terminal car melakukan pengecekan mobil yang akan diekspor ke beberapa negara Asia di terminal car Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/7/2015). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat volume ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) nasional mengalami penurunan pasca melemahnya perekonomian Indonesia beberapa pekan terakhir. Namun perubahan volume tersebut diperkirakan tidak akan mengalami penurunan signifikan pada lima besar produsen otomotif dengan penjualan terbanyak, yakni Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengakui Provinsi Jatim mempunyai potensi besar mendorong industri otomotif nasional, karena di wilayah itu banyak terdapat pabrik komponen otomotif.

“Potensi pasar otomotif di Jatim sangat besar, karena itu kami selengggarakan pameran otomotif di sini, sekaligus menutup rangkaian dari pameran sebelumnya yang digelar di Makasar dan Jakarta,” kata Kukuh, saat membuka pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya, di Surabaya, Rabu (28/9).

Ia mengatakan, minat masyarakat dengan adanya beberapa pameran otomotif yang digelar di wilayah Jatim juga sangat tinggi, sehingga selalu ramai dikunjungi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mencatat pameran otomotif GIIAS yang sudah kali ketiga di Jatim juga mendorong pertumbuhan industri otomotif.

Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf mencatat omzet pada penyelenggaraan GIIAS tahun 2015 mencapai Rp300 miliar.

Namun, berdasarkan catatan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jawa Timur total kendaraan bermotor yang terjual selama tahun 2015 mencapai 83 ribu, atau turun dibanding 2014 yang telah mencapai 93 ribu.

“Memang terjadi penurunan, hal ini karena adanya pelambatan ekonomi,” kata Gus Ipul, saat meninjau pameran GIIAS.

Ia mengatakan pagelaran pameran yang sudah kali ketiga itu juga telah mendongkrak industri otomotif di Jatim, sebab ajang tersebut tidak hanya menjual mobil melainkan ajang bertemunya beberapa pemangku kebijakan dan pengusaha otomotif.

“Pameran ini sangat baik, dan ajang pertemuan untuk semua steakholder, sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif yang sempat menurun akibat pelambatan ekonomi,” katanya. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka