Puluhan petugas Satpol PP melalukan razia pedagang kaki lima (PKL) di Jalan. Teluk Betung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016). Penertiban tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai jalur bagi pejalan kaki agar tidak menimbulkan kesan kumuh.

Karawang, Aktual.com — Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, siap membongkar seluruh lapak pedagang kaki lima yang mengelilingi alun-alun kota, karena mengganggu keindahan.

“Penataan kota sudah menjadi program prioritas Pemkab Karawang. Jadi lapak PKL di alun-alun akan segera ditertibkan,” kata Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, Sabtu (19/3).

Selama ini, diakui dia, kondisi Alun-alun Karawang tidak terawat. Alun-alun yang melingkar di pusat kota Karawang itu seperti tidak terawat karena dikelilingi puluhan PKL.

“Kami tidak mau tahu, nanti tidak boleh lagi ada yang berjualan di alun-alun. Pusat kota Karawang harus indah dan rapi.”

Pemkab Karawang pun, ujar dia, telah membentuk tim terpadu yang bertugas membenahi tata kota Karawang. Sejumlah instansi terkait seperti Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Cipta Karya, Dishubkominfo, Satpol PP, kepolisian, dan TNI dilibatkan untuk menata tata kota Karawang.

Penataan kota tidak hanya di alun-alun. Sejumlah akses menuju alun-alun itu juga akan ditata ulang, agar lebih indah dan tertib. Sementara itu, sudah bertahun-tahun kondisi alun alun Karawang tidak terawat. Di kawasan alun alun tersebut terdapat puluhan PKL yang menggunakan tenda secara permanen.

Selain mengganggu keteriban dan kerapihan alun alun, keberadaan tenda PKL yang mengelilingi sekitar taman alun alun Karawang itu juga cukup mengganggu arus lalu lintas.

Keberadaan tenda PKL tersebut dibangun di atas trotoar jalan hingga “memakan” hampir bahu jalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu