Gunung Merapi
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997/DOK/NET

Sukoharjo, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin doa bersama tokoh agama dan penyuluh agama, untuk keselamatan dan kesehatan warga di sekitar Gunung Merapi, setelah terjadi erupsi.

Ganjar masih memantau perkembangan situasi di sekitar Gunung Merapi. Saat ini, Merapi masih berstatus siaga, meskipun beberapa kali semburan awan panas masih muncul.

Momen itu terjadi saat Ganjar menghadiri pembukaan Rapat Kerja Jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Grand Mercure, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (12/3).

Saat itu, Ganjar mendapat kesempatan untuk memberikan pidato sambutan dan arahan kepada peserta yang hadir.

Di tengah pidatonya, Ganjar menampilkan gambar latar kejadian erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Sabtu (11/3).

Setelah itu, Ganjar mengajak seluruh peserta rapat untuk mendoakan warga di sekitar Gunung Merapi.

“Saya minta waktu sejenak sebelum kita mulai, mari kita berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing-masing. Mudah-mudahan saudara kita yang di sekitar Merapi diberikan kemudahan, diberikan kesehatan, dan semoga semuanya diberikan keselamatan, karena erupsi ini tentu juga bagian proses alami. Namun demikian, mari kita doakan saudara-saudara kita yang ada di sana,” kata Ganjar, sebelum mempersilakan hadirin mulai berdoa.

Peserta acara yang terdiri atas tokoh agama, penyuluh agama, kepala kantor wilayah Kemenag se-Jawa Tengah dan jajaran Kanwil Kemenag Jawa Tengah, seketika menunduk. Mereka tampak khusyuk memanjatkan doa untuk keselamatan warga di sekitar Gunung Merapi.

“Tentu saja karena hari ini kita semua lagi siaga Merapi ya. Ini mumpung kumpul tokoh dari banyak agama, kita berdoa untuk masyarakat di sekitar Merapi ya, agar mereka diberikan kekuatan. Kemudian Merapi berevolusi sesuai dengan sunatullahnya begitu, kita semua siaga dan masyarakatnya yang penting aman,” kata Ganjar, ditemui seusai acara.

Dia mengatakan, status Gunung Merapi hingga Minggu (12/3) sore masih pada tingkat siaga. Meski demikian pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi adanya peningkatan aktivitas erupsi.

Sementara itu, ketahanan dan kewaspadaan masyarakat di sekitar Gunung Merapi juga cukup bagus, sehingga proses pemantauan dapat dilakukan dengan baik.

“Semua masih siaga tapi kita memantau terus-menerus. Sejak kemarin saya mendapatkan informasi terus-menerus, dan alhamdulilah masyarakat dari sisi resilient-nya bagus di sana. Namun demikian kita siaga,” ungkapnya.

Selain itu, berbagai persiapan juga sudah dilakukan sejak erupsi terjadi. Tim tanggap bencana yang terdiri dari BPBD, SAR, hingga relawan, langsung diterjunkan ke titik-titik yang terdampak erupsi.

Begitu juga dengan kesiapan logistik dan tempat pengungsian.

“Logistik, masker disiapkan, kemudian tempat-tempat pengungsian disiapkan meskipun belum ada yang mengungsi, sambil terus kami memantau data. Maka urusan dari para volkanolog, dari Badan Geologi, BMKG BPBD, Pemda, ya semuanya siaplah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu