Semarang, Aktual.com — Penjualan rumah klaster tipe mewah mengalami kelesuan tranksaksi, pascamerosotnya nilai tukar rupiah terhadap kurs dollar (USD) selama dua bulan terakhir. Sejumlah pengembang tak gairah mengikuti pameran property di Mall Ciputra Semarang sejak 8-10 Oktober 2015.
Pengembang dari Graha Candi Golf misalnya, kini dibikin pusing gara-gara situasi ekonomi yang loyo dan mengakibatkan transaksi penjualannya terjun bebas hingga 40 persen.
“Kondisinya lebih buruk dibanding tahun lalu pada periode yang sama. Transaksi penjualannya turun 40 persen sejak Juli kemarin. Apabila dulu sanggup menjual 10 unit. Sekarang menjual lima unit saja susahnya setengah mati,” kata Juremi, Sales Promotion Graha Candi Golf, Sabtu (18/10).
Juremi mengaku saat ini dalam kondisi serba sulit. Gara-gara terkena dampak penguatan dollar. Bahkan, kini tak bisa menaikan harga penjualan rumah mewah.
“Celakanya, daya beli masyarakat pun ikut menurun. Padahal, harga bahan bangunan sekarang semakin melonjak tajam. Yang bikin pusing, seharusnya sekarang transaksi penjualan rumah mewah mulai naik tapi entah kenapa situasinya malah lesu,” keluhnya.
Padahal, kata dia, segmen pasar yang dibidik selama ini sangat spesifik dijadikan prospek pengembang. Pembelinya mayoritas dari kalangan masyarakat menengah ke atas.
“Makanya, kami harus memberikan banyak diskon dan layanan tambahan buat memancing gairah mereka agar beli rumah di tempat kami,” ungkap Juremi.
Ia mengharapkan pemerintah turun tangan untuk membantu kesulitan pengembang dalam menjual rumah mewah. Sebab, kondisi perekonomian nasional diperkirakan kembali bergairah pada tahun depan.
Peserta pameran lainnya juga mengungkapkan kondisi serupa. Bahkan Staf Promosi Perumahan Widoro Gading Residence Wawan Wihantoro, bak bermuram durja selama mengikuti pameran di pasar swalayan tersebut.
“Situasinya lagi sepi karena harga komponen bangunan naik semua, terutama harga besi dan semen melonjak 25 persen. Jadi kalau tahun lalu bisa laku 100 unit, sekarang mau menjual 50 unit saja susah,” ucapnya.
Opsinya, ia menambahkan kini terpaksa menurunkan harga jual rumah dan memberikan beberapa kemudahan program KPR bersubsidi.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka